Motivasi Usaha: Ketekunan Pangkal Keberhasilan.

Leave a Comment










Usaha kami untuk membuat usaha kaos rohani Kristen berjalan pelan. Tidak bisa langsung sukses dan mendapat banyak berkat seperti usaha-usaha lainnya. Tetapi itu tidak menjadikan saya menyerah. Kebetulan saat saya dan rekan kerja lelah, kami mendapatkan sebuah pelajaran dari sahabat dari luar kota yang berkunjung. Kurang lebih berikut akan saya kisahkan ulang sharing motivasi dari kawan tersebut.

Pergumulan untuk berhasil menjadi seorang pemenang sangatlah sulit, sebab dalam mencapai tujuan kebanyakan kita perlu menghadapi berbagai hambatan besar dahulu sebelum sampai. Benar bukan? Anda pasti pernah mengalami juga. Alasan tersebut yang membuat ketekunan perlu dimiliki seorang pemenang yang tegar, karena sesuatu yang berharga hanya bisa diraih dengan ketekunan yang luar biasa. Untuk itu ketekunan adalah keharusan bagi kita untuk mencapai kesuksesan besar. Menarik untuk dicermati, bahwa seringkali mereka yang punya kelebihan talentan kecerdasan justru sering gagal mencapai tujuan yang diharapkan. Kenapa? Kebanyakan alasannya adalah karena absennya ketekunan. Tidak ada ketekunan yang mendukung bakat. Sebaliknya, justru yang sukses besar adalah mereka yang bakatnya biasa-biasa saja. Dengan ketekunan yang besar orang-orang sukses itu mencapai tujuannya dengan mengandalkan motivasi yang kuat dalam bentuk ketekunan.

Marilah kita bertanya dan menilai kembali diri kita. Saatnya introspeksi rohani. Lihat apakah kita sering merasa malas dan berhenti saat menemui sedikit masalah? Saya sendiri sering lelah saat harus berdebat dengan rekan-rekan desainer kaos, teman-teman pekerja sablon dan juga para distro penjual. Apakah kita belum-belum sudah merasa tidak mampu mencapai cita-cita kita? Apakah kita sering mutung di tengah perjuangan mencapai tujuan? Bila jawabannya ya, kita perlu meningkatkan ketekunan dalam menjalankan kewajiban atau tugas yang kita pikul.

Dengan semangat pantang menyerah, ketekunan akan membuat kita tak mau berhenti sebesar apapun rintangan yang ada di depan. Selama kita yakin bahwa kita berjalan di jalur yang kita inginkan, kita tak seharusnya mengalah. Ketekunan sering juga ditemukan pada tokoh-tokoh inspirator yang pernah jatuh tetapi berhasil berdiri kembali dan berjalan kembali hingga akhirnya berhasil dan memukau dunia.



(di sini saya sudah merasa lebih baik - keinginan untuk menyerah berusaha berkurang banyak)

Ketekunan Kristen dalam Alkitab.

Kita semua tahu bahwa Alkitab adalah buku yang bisa dibilang terpopuler di dunia dan sukses mengubah banyak kualitas hidup manusia. Di balik kesuksesan itu, ada cerita panjang dari banyak penulisnya yang bisa kita jadikan inspirasi untuk mengasah ketekunan kita. Banyak para rasul dan para Nabi yang harus berkorban sebelum konten Alkitab sampai pada kita seperti yang sekarang kita temui. Saya kira kita sebaiknya tak sekalipun membayangkan bahwa kitab Tuhan sampai kepada kita dengan sangat mudah. Sejarah jelas mencatat bahwa di balik kisah sukses itu terdapat ketekunan yang hebat (menakjubkan).
Bahkan, sampai sekarangpun ketekunan mereka telah membuahkan ketekunan di kalangan umat Kristiani (pemeluk agama dengan jumlah terbesar di dunia). Bisa kita baca salah satunya dalam nas Alkitab itu sendiri:

Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
— Yakobus 5:7-10

Ajaran tentang ketekunan juga diajarkan oleh Salomo yang menyuruh kita untuk memperhatikan bagaimana semut bekerja. Dari situ, menurut saya, kita bukan hanya akan memahami kekuatan dari ketekunan, tetapi juga pentingnya kerja tim (kerja sama dan networking). Kalau saya tidak salah ingat, ayat bisa dibaca di Alkitab di kitab Amsal 6:6.

Pelajaran Dari Pohon Bambu Muda

Di Asia, saya pernah membaca kisah petani yang menanam bibit pohon bambu. Sekitar tiga tahun pertama petani tersebut terus memelihara pohon itu walaupun ia belum menunjukkan tanda-tanda akan menghasilkan. Mereka tidak menyerah. Mereka terus mengasupinya dengan air dan pupuk yang dibutuhkan.

Apa yang terjadi pada tahun keempat? Pada tahun keempat, bulan pertama pohon bambu itu tumbuh dengan sangat cepat sampai bermeter-meter tingginya! Mari kita renungkan, "Apakah pohon bambu itu tumbuh bermeter-meter dalam waktu empat tahun atau sebulan terakhir saja?" Tentunya jawabnya empat tahun. Coba jika pada tahun kedua atau ketiga para petani sudah menyerah, tanaman itu akan mati dan bahkan penanamnya akan tak pernah tahu bahwa pohon itu ternyata banyak hasilnya.
Tak jarang perjuangan keras  kita terlihat tak membuahkan perubahan signifikan. Jangan buru-buru berhenti dan menyerah. Selama kita yakin, didukung dengan perencanaan matang dan diiringi doa, tentu kita akan menikmati buah dari jerih payah kita.


Kesimpulan: Tidak boleh Menyerah Usaha Kaos

Pohon ketekunan tumbuhnya lama, tetapi buahnya manis, itu yang kita dapat dari cerita di atas. Ada juga pepatah dalam agama tertentu, semakin berat perjuangannya, semakin besar pula hasil yang akan didapat. Setiap kesuksesan perlu proses yang tak singkat. Ironis betapa banyak kegagalan disebabkan karena kita terlalu cepat mengibarkan bendera putih, bukan karena kurangnya pengetahuan atau skill. Seringkali, yang perlu kita lakukan hanyalah bersabar sedikit lebih lama lagi.

Saya tahu saya tidak bisa menyerah sekarang. Usaha kaos ini pasti akan berhasil. Cepat atau lambat, dinikmati saja. Saya dan keluarga kembali bersemangat kembali. Semoga berguna. Terima kasih.

0 comments:

Posting Komentar